Pages

Rabu, 30 September 2020

kurangnya motivasi dalam diri


    

    Setiap orang pasti pernah merasakan saat saat dimana dia merasa kekurangan motifasi dalam menghadapi suatu permasalahan, katakanlah permasalahan kampus atau sekolah yang menumpuk bisa berupa tugas atau pelajaran yang amat sulit dan tidak bisa ia selesaikan. Hal tersebut pun juga pernah terjadi kepada saya, dimana saya merasa sama sekali tidak memiliki motifasi dalam belajar. Kurangnya motivasi ini berbanding terbalik dengan target-target yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Dalam kasus seperti ini saya mungkin sangat memaklumi diri saya sendiri karena tuntutan tersebut memang sangatlah berat apalagi diikuti dengan kurangnya motivasi.

     Saya sangat memahami diri saya sendiri dan biasanya saya akan lebih memilih untuk beristirahat sejenak dengan melepas semua beban yang sedang saya pikirkan. Terkadang saya pun mengalihkan perhatian saya kepada hal yang membuat saya lebih tenang yakni dengan makan atau melihat handphone sejenak sebagai hiburan. Saya juga dapat menerima diri saya yang telah kehilangan motivasi ini, tidak ada salahnya menerima diri ini yang kehilangan motivasi namun jangan berlarut larut dalam hal ini. Kehilangan motivasi dapat dihilangkan dengan mendatangkan motivasi yang awalnya telah sedikit memudar tersebut. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk memunculkan Kembali sedikit motivasi yang memudar dalam diri tersebut. Sedikit invormasi, saya sering menggunakan beberapa cara dalam memunculkan Kembali motivasi. 

    Yang pertama adalah dengan berhenti sejenak dan merelaksasikan anggota tubuh, hal ini sering saya lakukan apabila saya mulai merasa sangat bosan dalam belajar. merelaksasikannya pun tidak terlalu berat namun dengan diam sejenak memandang keluar dan mulai olah raga kecil kecilan, Gerakan yang biasanya saya lakukan adalah mengangkat tangan saya tinggi tinggi kelangit. Selanjutnya hal yang biasanya saya lakukan adalah dengan melihat Kembali catatan masa depan milik saya sendiri, saya biasanya membuat sendiri catatan-catatan tersebut agar dapat menjadi pengingat. Jadi apabila saya merasa kekurangan motivasi catatan tersebutlah yang menjadi pengingat agar saya tidak patah semangat dan menambah motivasi saya, dalam kasus ini motivasi saya dalam belajar. selanjutnya hal yang biasa saya lakukan adalah dengan melihat beberapa postingan dalam media sosial yang bersifat memotivasi saya agar lebih semangat, sebagai contoh disini saya menggunakan aplikasi Instagram, disini saya sering mengikuti beberapa akun yang berisi beberapa cerita dan kata bijak dari beberapa orang yang dulunya mengalami hal yang sama dengan saya. Hal ini saya rasa sangat bermanfaat bagi saya, dilain sisi bisa menjadi hiburan, di lain sisi pula dapat menjadi penambah motivasi bagi diri saya yang sedang kekurangan motivasi. Selanjutnya dan yang sering saya lakukan apabila sedang kekurangan motivasi adalah dengan memberikan curhat kepada orang tua. 

    Menurut saya sendiri orang tua adalah tempat curhat yang sangat baik, saya sering menceritakan masalah saya apabila sudah merasa kekurangan motivasi, biasanya orang tua akan mendengarkan dan memberikan masukan kepada kita. Beberapa hal tersebut mungkin adalah hal hal yang biasanya saya lakukan apabila merasa kekurangan motivasi. Meskipun kita sedang kurang motivasi kita tidak boleh menyalahkan dan menghujat diri kita sendiri, justru dengan adanya kurang motivasi ini dapat menjadi suatu wadah agar kita dapat menyayangi diri sendiri, dengan diberikanya kurang motivasi dalam diri dapat melatih kita agar menjadi orang yang jauh lebih baik dan muncul lagi menjadi pribadi yang jauh lebih kaya akan motivasi positif.


Kamis, 17 September 2020

Ospek media bentak perlukah ?

    



     jikalau kita masuk dalam suatu jaringan atau institusi pastilah diperlukan pengenalan lingkungan dan pembiasaan, hal itu dilakukan agar didapatnya suatu pembiasaan dan pembentukan chemistry pada masyarakat yang baru pertama bergabung tersebut. pengenalan lingkungan atau bisa kita sebut ospek (agar lebih akrab tentunya) memiliki banyak sekali sisi positif, yap tentu saja kan namanya pengenalan. tapi apakah hal itu menjadi benar apabila ospek ini dilakukan dengan menggunakan media dalam tanda kutip kekerasan. yah mungkin banyak orang berpendapat kan untuk melatih mental mereka agar ketika sudah terjun dalam lingkungan luas tidak terlalu kaget dengan realita di masyarakat secara global. yah cukup masuk akal, tapi adakah realita masyarakat yang sampai melakukan kekerasan baik itu secara mental dan fisik pada para korbannya. mungkin saja ada diluar sana, tapi bukankah itu merupakan suatu kejahatan yang bisa saja atau bisa dikenakan tindak pidana dan mungkin bahkan melanggar Hak Asasi Manusia.

    jika kita menilik lagi kepada topik yang unik tersebut, berarti apa yang dilakukan dan dikatakan oleh para pelaku ospek tersebut adalah suatu tindak kekerasan yang berpotensi terkena tindak pidana. tapi sekali lagi... mereka menyangkalnya, yah boleh saja mereka mengelak tapi apabila pelaku ospek seperti ini tetap saja ada maka hal ini akan menjadi suatu pelanggaran atau suatu tindak pidana yang tanpa hukuman dan tanpa pidana. dimana sang pelaku melakukan tindakan kekerasan seperti itu tadi dan itu dibenarkan dan berpotensi merusak mental dan fisik para korban ospek seperti ini.

    sayangnya untuk memberitahukan suatu kekerasan yang dapat atau bisa dimeja hijaukan perlu adanya bukti fisik yang dapat menguatkan perilaku pelaku pada korban, dan apabila tidak ada maka pelaku tidak dapat dikenai pidana atas apa yang ia lakukan. contohnya seperti kekerasan melalui mental.

    jadi bagaimana menurut kamu readers ?