Pages

Selasa, 02 Mei 2017

pengalamanku tentang BULLYING



bullying apa yang kalian pikirkan jika mendengar kalimat ini
apakah kekerasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain
atau sebuah kata kata yang dikeluarkan kan seseorang yang bertujuan mengejek atau menghina

YA itu semua memang benar
saya sebagai selaku korban bullying (ngaku) dan seorang pembully (ngaku lagi)
pernah merasakan itu , bagaimana rasa sakit ketika dibully dan rasa seperti orang yang hebat dan
patut untuk disegani orang-orang disekeliling nya.

sebenarnya saya bukanlah seorang pembully kelas berat yang ditakuti oleh seantero sekolah (lebayy)
saya sebenarnya tidak mengetahui bahwa tindakan yang saya lakukan sudah termasuk dalam tindakan bullying, bullying yang saya lakukan lebih kearah JAIM atau GENGSI, ya kayak gitulah
sebagai contoh :

gue lagi jalan bareng sama temen temen gue disekolah
lalu kami bertemu dengan seorang cewek yang terkenal maaf jelek atau ada kekurangan fisik (maaf banget lo) lalu temen ku itu lari cepet ninggalin aku sendirian sambil berkata

CIEEE SI ..... LAGI BARENGAN SAMA SI.......

kalian pasti tau dong gimana perasaan ku waktu itu aku pun langsung berjalan cepat kearah temen ku danlangsung bilang

LO AJA KALI YANG BARENG DIA

oke disini masalahnya cukup simpel, mungkin bagi kami yang berkata seperti itu ini adalah mainan tapi kalian tidak tau apa yang sedang dirasakan oleh cewek yang kalian kata katakan tadi, mungkin ada beberapa orang yang menganggap biasa

 MEREKA MUNGKIN CUMA MAINAN (dalem hati)

 tapi ada juga yang

ADUH BIASA AJA KALI (dalem ati)

ada juga yang

(...........)

cuma diem tapi sakitnya itu lohhh sumpah sakit banget
aku disini cuma bisa minta maaf sama orang yang pernah aku sakiti hatinya (bukan PHP)

MAAF SORRY AKU MINTA MAAF BANGET SEBENERNYA AKU GAK ADA NIATAN BUAT NGELAKUIN HAL ITU MAAF AKU CUMA JAIM KE TEMENKU SORRRY BANGET .....


lalu pengalamanku sebagai korban bully (oke ini karma buat gue)
aku ini anaknya pendiem, punya bakat nggambar tapi gak bagus bagus amat, dari tampang sih  ........
udah tau sendirilah, ngak suka ngomong banyak, lebih terkesan pendek, nggak pinterpinter amat dan berkepribadian introvert. udah lengkaplah gue buat jadi sasaran empuk para pembully

sebenarnya orang yang pembully ini juga nggak beda jauh, tapi mereka itu biasanya punya sifat sifat yang bisa membuat orang disekelilingnya merasa tak nyaman akan kehadiranya dan juga mereka punya badan yang mungkin gede dan mendapat gelar BAD BOY KELAS AKUT.
mereka juga ngak takut sama yang namanya hukuman, guru, kepala sekolah, MAD DOG
yang terakhir kayaknya nggak deh

buat anak seperti ku biasanya mereka menyuruhku buat membelikan jajan di kantin, tapi tau sendiri kan bedanya temen yang menyuruh sama mereka. jika mereka menyuruh entah kenapa gue itu selalu mau aja (aneh banget sih dadi orang) ya aku juga gak tau mungkin aku takut soalnya mereka punya gelar yang tadi itu atau karena imej nya yang sudah dari sananya.

gue sebel banget sama yang namanya bully itu kenapa sih harus ada yang namanya BULLYING itu pliiiiiiis bullying itu menyakitkan banget. mungkin buat kalian para pelaku pembully (gue juga)
itu hal yang lucu mengasikan dan sebagainya tapi bagi korban itu bisa menjadi sebuah penyakit mental yang sangat sulit banget buat diilangin mereka akan terus mengenal nama kalian dan apa saja hal hal yang telah kalian lakukan ke dia dan kalau sampai parahnya mereka bisa sampai bunuh diri
(duh jangan sampeklah). kalu aku dikasih permintaan dan itu cuma 3 (hehehe gak papalah)

yang pertama aku minta :aku pingin masuk surga (amiin)
yang kedua aku minta :bahagiakan kedua orang tua dan saudara saudara ku
yang ketiga aku minta :TOLONG HAPUSKAN BULLYING DARI MUKA BUMI INI

plisss gue gak main main hidup ini akan lebih menyenangkan apabila kita semua dapat saling menghargai sesama, coba banyangkan apabila hidup ini diisi oleh hal hal yang dapat membuat orang lain tersenyum bahagia karena tindakan yang telah kita lakukan padanya.

oke cuma itu yang bisa gue tulis (sorry batreai laptop gue mau habis cas casan ketinggalan di rumah temen gue) itu tadi cuma sedikit pengalaman saya tentang bullying semoga dapat menginspirasi (jangan sampek) hahaha gue bercanda, pokoknya jangan lah menjadi pembully karena membully tidak akan mendapat manfaat justru akan mendapatkan imbasnya suatu saat.




Suka Duka menjadi seorang INTROVERT REMAJA


Hasil gambar untuk seorang introvert 

seorang remaja itu tak mudah. Menjadi seseorang yang berkepribadian introvert juga begitu susah. Apalagi kalau menjadi remaja introvert, ya?!
Kamu begitu kebingungan dan tersiksa, sebab dirimu serasa berbeda dengan remaja kebanyakan. Kamu ingin ikut hang out bersama yang laintapi di saat yang sama kamu merasa terasingkan. Kamu mencoba menjadi pribadi yang mengerti, tapi di saat yang sama kamu merasa tak dimengerti. Kamu siap menjadi pendengar yang baik, tapi di saat yang sama kamu tak bisa curhat balik.
Kamu ingin “terlihat normal” seperti yang lain, tapi di saat yang sama kamu enggan dipaksa-paksa.
Banyak yang akhirnya keluar dari lingkaran pergaulan. Kamu lebih nyaman sendirian di sekolahan yang notabene memang ramai. Kalau beruntung, kamu akan dikelilingi oleh segelintir sahabat saja. Tak banyak, tapi sangat setia. Namun kalau sedang buntung, kamu akan jadi sasaran bullying dan dimanfaatin.
Baik, berikut ini ada 7 masalah atau perjuangan utama seorang remaja yang introvert yang sempat ditulis oleh salah-satu blogger kesukaanku, Michaela. Namun daku pecah lagi menjadi 8 poin, ya?! Jom!
#1. Pura-pura Tidak Dewasa
Biasanya remaja yang introvert itu lebih bisa mawas diri, berpikir dalam, tenang, bijak, atau dewasa ketimbang teman-temannya. Namun semua itu bukanlah karakteristik umum seorang remaja. Karena itu, kamu pun “terpaksa” menjadi sosok yang terlihat tidak dewasa atau konyol.
Kalau tidak nyaman, sebaiknya jangan. Tak apa-apa seorang remaja memiliki jiwa dewasa.
#2. Merasa Aneh Karena Lebih Nyaman Sendirian
Gambar terkait













Seorang remaja biasanya ingin memiliki teman sebanyak-banyaknya. Karenanya, kamu pun harus tampil menarik. Entah itu dengan cara memerhatikan tampilan luar, ikut ngobrol-ngobrol, ketawa-ketawa, jalan-jalan, dsb. Tapi kamu justeru tak melakukan semua itu. Orang lain (bahkan kamu sendiri) sampai kebingungan, kenapa malah tak mau populer seperti yang lain?
Bagi seorang introvert, sendirian tak berarti kesepian. Apalagi di zaman sekarang, introvert bisa memilih gaul di dunia maya atau memanfaatkan waktu untuk berkarya.
#3. Bullying
Bullying tidak melulu berupa kekerasan, atau menjadi korban kejahilan seseorang. Orang yang ngebully bisa jadi merupakan sosok yang membuat kita kerdil, rendah, atau hina. Sementara si pembully itu sendiri menjelma jadi sosok yang kuat atau ditakuti. Kehadirannya selalu bikin tak nyaman.
Meski tak memakai kekerasan fisik, mereka biasanya memiliki senjata menyakitkan lain seperti ejekan atau candaan yang keterlaluan. Misalnya dengan menyebut remaja introvert sebagai ‘orang aneh’, ‘sakit’, ‘abnormal’, dsb. Yang ngebully itu akan menyimpulkan kalau korbannya diam, berarti sang korban itu memang lemah. Hal itu yang membuatnya semakin percaya diri untuk terus mendominasi. Sementara itu, remaja introvertnya kadang memasukan semua cemoohan ke dalam hati.
Cara paling bijak untuk menghadapinya yakni dengan tidak memercayai apapun hinaan yang dilontarkan. Abaikan, sabar, dan tetap fokus pada hal-hal yang lebih penting untuk diperjuangkan.
#4. Kewalahan dengan Banyaknya Warga Sekolah
Biasanya remaja introvert memiliki posisi favorit tersendiri, baik itu di kelas atau pun kantin sekolah. Kamu akan memilih spot paling belakang, atau yang sekiranya tidak mengundang perhatian banyak orang. Jengah rasanya ketika kamu dikerumuni teman-teman, ngobrol ke sana-ke mari, bertanya ini-itu, atau ketika kerja kelompok sekalipun.
Kamu tidak benci atau apa. Tapi entah kenapa kamu jadi cepat lelah.
Tetapi, bagaimanapun sekolah memang bangunan besar yang di dalamnya terdapat banyak orang. Ya teman-teman, guru, petugas keamanan, yang dikantin, penjaga kebun, dsb. Seringkali kamu tersudut untuk melakoni interaksi dengan mereka. Sampai kemudian, energi kembali didapatkan ketika kamu bisa sendirian atau menikmati privasi.
#5. Disepelekan Karena Terlalu Pendiam
Poin ini menjadi salah-satu yang bikin gregetan. Kamu sebenarnya memiliki ide, pikiran, emosi, atau unek-unek yang meluap. Namun kamu kurang mampu mengekspresikannya. Untuk itu, orang-orang langsung menjudge kalau kamu itu sosok yang tak tahu apa-apa, membosankan, atau mungkin stupid.
Padahal bisa jadi kamu itu memiliki gagasan atau jawaban yang lebih brilian. Hanya saja kamu kurang mampu merangkainya ke dalam kata. Tak heran banyak introvert yang menjadi penulis atau seniman, agar isi hati dan pikirannya bisa tersampaikan dengan caranya sendiri.
#6. Desakan Orang Tua agar Menjadi Sosok Ekstrovert
Terkadang orang tua itu tidak mengerti tentang introversi anak-anak remajanya. Mereka pun seringkali menganggap kalau buah hatinya itu bermasalah, dan harus segera melakukan sesuatu. Orang tua pun akan mendorong para remaja introvert untuk ke luar, bergaul dengan yang lain, bergabung dengan berbagai acara, dsb.
Orang tua seperti itu memang cukup annoying. Tapi mereka melakukannya karena memang tak tahu, dan menganggap kalau semua itu adalah yang terbaik. Karena itu, kamu cukup beruntung kalau orang tua sudah tahu dan memahami yang namanya orang introvert. Kalau pun belum, perlu waktu untuk menjelaskannya. Bahwa kepribadian itu bukan ketidakwajaran, melainkan sesuatu yang harus diterima dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
#5. Disepelekan Karena Terlalu Pendiam
Poin ini menjadi salah-satu yang bikin gregetan. Kamu sebenarnya memiliki ide, pikiran, emosi, atau unek-unek yang meluap. Namun kamu kurang mampu mengekspresikannya. Untuk itu, orang-orang langsung menjudge kalau kamu itu sosok yang tak tahu apa-apa, membosankan, atau mungkin stupid.
Padahal bisa jadi kamu itu memiliki gagasan atau jawaban yang lebih brilian. Hanya saja kamu kurang mampu merangkainya ke dalam kata. Tak heran banyak introvert yang menjadi penulis atau seniman, agar isi hati dan pikirannya bisa tersampaikan dengan caranya sendiri.
#6. Desakan Orang Tua agar Menjadi Sosok Ekstrovert
Terkadang orang tua itu tidak mengerti tentang introversi anak-anak remajanya. Mereka pun seringkali menganggap kalau buah hatinya itu bermasalah, dan harus segera melakukan sesuatu. Orang tua pun akan mendorong para remaja introvert untuk ke luar, bergaul dengan yang lain, bergabung dengan berbagai acara, dsb.
Orang tua seperti itu memang cukup annoying. Tapi mereka melakukannya karena memang tak tahu, dan menganggap kalau semua itu adalah yang terbaik. Karena itu, kamu cukup beruntung kalau orang tua sudah tahu dan memahami yang namanya orang introvert. Kalau pun belum, perlu waktu untuk menjelaskannya. Bahwa kepribadian itu bukan ketidakwajaran, melainkan sesuatu yang harus diterima dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.