Mental merupakan salah satu yang
sangat rentan untuk terkena semacam depresi, namun banyak sekali dari
masyarakat yang masih enggan peduli terhadap masalah ini. Yap, Kesehatan mental
atau biasa disebut mental healt sebenarnya sangat dibutuhkan bukan hanya untuk
orang yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggung jawab, namun semua orang. Mental
sendiri memegang pengaruh yang cukup penting bagi Kesehatan diri. Bahkan Menurut
WHO sendiri Kesehatan mental sama pentingnya dengan Kesehatan fisik, WHO juga
berpendapat keduanya memiliki keterlibatan satu sama lain, bila mana seseorang
terganggu fisiknya maka ia dapat dimungkinkan terganggu mental atau psikisnya,
begitu pula sebaliknya. Begitu pentingnya kita dalam menjaga dan mengurangi
resiko agar tidak terdampak gangguan mental.
Dalam era sekarang ini Kesehatan mental
sangat diperlukan terutama bagi pelajar pada era generasi z, atau generasi
milenial. Banyak sekali tuntutan yang diperlukan membuat banyak pelajar kini
merasa tertekan baik secara fisik, pikiran bahkan mental mereka. Tuntutan agar
mendapat nilai yang tinggi, tuntutan mendapat ranking yang baik, bahkan sampai
tuntutan untuk menjadi seseorang yang unggul pada suatu bidang yang bahkan ia
sendiri tidak menikmati bidang tersebut. Banyak sekali guru-guru dan orang tua
yang belum menyadari seberapa beresikonya apabila Kesehatan mental seorang anak
terganggu. Mereka menjadi tidak menikmati setiap pembelajaran yang terdapat dalam
sekolah, padahal tujuan sekolah adalah untuk mendapatkan ilmu, sekarang yang
jadi pertanyaanya adalah apabila seorang anak sudah mulai tidak tertarik akan
menuntut ilmu dikarenakan berbagai tekanan yang terdapat diluar lingkunganya
apakah eksistensi belajar masih dapat ditegakkan ? dan apakah tujuan dari
pembelajaran dapat dikatakan berhasil pada anak ?, bukankah dengan memaksa
mereka untuk bertindak diluar keinginan mereka akan justru menimbulkan sesuatu
yang salah, sebut saja mencontek atau menggunakan kunci jawaban Ketika akan
mengerjakan suatu ulangan.
Sekarang kita dihadapkan dengan
ujian baru yang harus mau tidak mau harus kita hadapi Yakni adalah sebuah pandemi.
Yaps pandemic covid 19 yang mulai masuk pada awal bulan maret ini secara
mengejutkan telah mengubah structural dunia secara massif. Tidak hanya dalam
bidang ekonomi saja yang berdampak akan pandemi ini namu semua sector dan tentu
saja sector Pendidikan. Pendidikan yang selama ini menggunakan tatap muka
sekarang berganti dengan tatap gadget atau tatap laptop, dalam kasus ini tidak
ada yang bisa disalahkan, kita semua dipaksa untuk beradaptasi dan menerima. Pandemic
ini juga sedikit demi sedikit mengikis Kesehatan yang dimiliki oleh setiap
pribadi dan tentu saja Kesehatan mental seorang anak juga akan terganggu. Sebut
saja mereka yang dilarang untuk keluar oleh orang tua mereka pasti akan
merasakan tertekan dan sangat tidak nyaman akan kondisi tersebut. Oleh karena
itu Kesehatan mental pada masa pandemic ini penting untuk dapat segera
ditangani.
Cara paling baik yang digunakan
oleh pemerintah dalam menangani Kesehatan mental pada setiap masyarakat terdampak
salah satunya adalah pelajar adalah dengan menyediakan pelayanan WIFI gratis
yang terdapat dibeberapa titik di Indonesia. Salah satunya adalah di Yogyakarta
yang dapat diakses di 211 titik. Selanjutnya pemerintah juga menerapkan
kebijakan 50 % yakni memperbolehkan layanan public dapat berjalan namun hanya
dengan pembatasan pengunjung sebanyak 50% pada setiap tempat. Pemerintah juga
gencar gencarnya memberikan bantuan berupa subsidi kuota gratis bagi setiap
pelajar di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam masalah Pendidikan
dan tentunya memperbaiki mental yang terdapat pada setiap orang yang terdampak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar